SIDO88 – Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 37 Minggu

·

·

Ibu Hamil
Jakarta

Kehamilan usia 37 minggu artinya Bunda sudah memasuki fase akhir kehamilan. Bunda sudah siap-siap untuk persalinan. Namun, pada usia 37 minggu itu berapa bulan? 

Melansir laman NHS, pada usia kehamilan 37 minggu berarti bayi sudah ‘cukup bulan’. Bayi mungkin sudah cukup besar, dan cukup matang, untuk bertahan hidup di dunia luar. Namun, Bunda mungkin masih harus menunggu beberapa minggu lagi.

Pada Bunda yang mengandung anak kembar kemungkinan akan melahirkan minggu ini. Kehamilan kembar jarang terjadi lebih dari 38 minggu.

Bunda yang hamil perlu mengetahui perkiraan tanggal persalinan, dokter menghitung 40 minggu ke depan dari awal periode menstruasi terakhir. Itu berarti Bunda sebenarnya tidak hamil pada minggu pertama atau kedua dari apa yang dihitung sebagai rentang waktu 40 minggu kehamilan.




Berapa bulan hamil 37 minggu?

Sebenarnya berapa bulan usia kehamilan 37 minggu? Melansir WhatToExpect, pada minggu ke-37 berarti Bunda hamil memasuki bulan ke 9 atau minggu pertama bulan kesembilan kehamilan. 

Kehamilan umumnya berlangsung sekitar 40 minggu (9 bulan 10 hari). Ini artinya pada usia 37 minggu, persalinan sudah sangat dekat. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bayi yang lahir di usia ini sudah dianggap cukup bulan (full-term).

Bagaimana perkembangan janin pada usia 37 minggu?

1. Ukuran dan berat badan janin

Bayi atau janin panjangnya sekitar 48,6 cm dari kepala hingga tumit. Itu kira-kira sepanjang daun bawang. Sedangkan berat badan janin masih bertambah sekitar setengah ons per hari atau setengah pon per minggu. 

Pada usia ini, berat rata-rata janin sekitar 6 pon atau sekitar 2,73 kg , meskipun bayi laki-laki cenderung lebih berat saat lahir daripada bayi perempuan.

2. Perkembangan paru-paru 

Pada usia 37 minggu kehamilan, paru-paru bayi hampir matang dan siap bernapas di luar rahim. Produksi surfaktan sudah cukup. Surfaktan ini merupakan zat yang mencegah alveoli paru-paru menempel. 

3. Posisi janin

Sekitar 95% bayi akan berada di bawah, menghadap punggung ibu, yang merupakan posisi terbaik untuk melahirkan. Ketika kepala bayi bergerak ke bawah ke panggul, mungkin Bunda akan melihat perut sedikit turun saat ini terjadi.

Jika bayi masih dalam posisi bawah-bawah (sungsang), jangan khawatir. Masih ada waktu untuk berputar. Beberapa bayi tidak bergerak ke tempatnya sampai persalinan dimulai.

4. Perkembangan otak dan saraf

Otak janin terus berkembang pesat, membentuk lapisan pelindung saraf mielin yang penting untuk koordinasi gerak setelah lahir.  

5. Refleks bayi

Bayi akan mencoba berbagai ekspresi wajah, seperti mengerutkan kening dan tersenyum. Ini acak dan tidak terkait dengan kesedihan dan kebahagiaan.

Refleks bayi seperti menghisap, menelan, dan menggenggam sudah sempurna. Bayi juga lebih responsif terhadap suara dan cahaya.  

6. Lapisan lemak

Lapisan lemak di bawah kulit bayi terus bertambah. Lapisan ini membuat bayi terlihat lebih montok serta menjaga suhu tubuh setelah lahir.

7. Pencernaan janin

Sistem pencernaan bayi sudah mulai bekerja. Namun fungsi ini masih akan disempurnakan setelah lahir. Janin sudah menelan cairan ketuban dan menghasilkan mekonium (feses pertama bayi).  

8. Gerakan janin

Janin sudah berkurang gerakannya karena ruang rahim yang sempit. Tapi bisa tetap harus merasakan tendangan secara teratur. 

9. Rambut dan kuku

Rambut lanugo (bulu halus) mulai menghilang. Sedangkan kuku tangan dan kaki sudah tumbuh panjang.  




Infografis tahap perkembangan janinTahap perkembangan janin/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Apa yang dirasakan ibu saat hamil 37 minggu?

Melansir laman Tommys, saat bayi bergerak turun ke panggul, Bunda mungkin mulai merasakan sedikit kelegaan dari gejala kehamilan seperti nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, dan keinginan untuk buang air kecil setiap 5 menit.

Berikut beberapa gejala yang ibu hamil rasakan ketika usia 37 minggu kehamilan:

1. Kontraksi Braxton Hicks

Bunda akan merasakan kontraksi tanpa rasa sakit di sekitar perut, yang dikenal sebagai kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini tidak teratur, semakin sering terjadi sebagai latihan rahim sebelum persalinan.

2. Nyeri panggul dan pinggang

Tekanan janin pada panggul menyebabkan nyeri, terutama ketika Bunda berjalan atau bergerak.

3. Sering buang air kecil

Posisi bayi sudah kebawah. Ketika itu kepala bayi menekan kandung kemih sehingga ibu hamil lebih sering buang air kecil.

4. Sulit tidur (insomnia)

Ibu hamil mungkin merasa cemas menjelang persalinan dan perut pun semakin membesar sehingga dapat mengganggu tidur. 

5. Kaki bengkak (edema)

Kaki dapat membengkak karena retensi cairan dan tekanan pada pembuluh darah.  

6. Heartburn dan sesak napas

Bunda dapat mengalami heartburn dan sesak napas ketika rahim membesar. Ini dapat mendorong lambung dan diafragma. 

7. Keluarnya kolostrum

Pada usia kehamilan 37 minggu, payudara mulai mengeluarkan cairan kekuningan atau kolostrum sebagai persiapan ASI.

8. Perubahan emosi

Bunda terkadang merasa cemas, senang atau lelah dalam menunggu kelahiran.  

9. Tanda-tanda persalinan

Sejumlah ibu mengalami pecah ketuban atau lendir bercampur darah (bloody show). Ini menandakan persalinan sudah dekat.  

Ciri-ciri bayi sehat saat usia kandungan 37 minggu

Ibu hamil tentu berharap kondisi bayi di kandungan sehat. Ciri-ciri ini menandakan bayi sehat saat usia kandungan 37 minggu:

  1. Gerakan janin aktif minimal 10 kali dalam 2 jam.  
  2. Detak jantung normal antara 120-160 denyut per menit.  
  3. Posisi kepala sudah di bawah yang menandakan janin siap lahir.
  4. Berat badan sesuai usia kehamilan, tidak terlalu kecil atau besar.  

Tips menjaga kehamilan 37 minggu

Bunda mempersiapkan kelahiran dalam waktu dekat. Usahakan kondisi tetap sehat. Berikut beberapa tips menjaga kehamilan 37 minggu:

  1. Banyak istirahat: Sebaiknya ibu hamil menghindaari aktivitas berat untuk mencegah kelelahan.
  2. Aktif dengan berjalan kaki. Cara ini dapat membantu bayi turun ke panggul.  
  3. Mengonsumsi makanan bergizi: Bunda dapat memasukkan sejumlah makanan yang kaya perbanyak protein, serat, dan zat besi dalam diet harian.  
  4. Hindari stres: Melakukan yoga atau meditasi dapat membuat Bunda rileks.  
  5. Menyiapkan tas persalinan: Bunda dapat menyiapkan tas persalinan yang berisi perlengkapan bayi, serta siapkan dokumen yang diperlukan.  
  6. Rutin periksa ke dokter: Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memantau perkembangan janin dan tanda persalinan.  
  7. Perbanyak minum air putih: Perbanyak minum air putih untuk mengurangi risiko dehidrasi dan kontraksi dini.  

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *